Senin, 12 Juni 2017

Malam Akhir Rindu

Selamat malam rindu akhir dari kepekaan hati
Rindu, akan kah kita masih akan bertemu di seberang malam ini?
Ataukah diriku akan hanya bertemu dengan sisi lain dari dirimu.
Sisi lain dari rindu yang begitu asing untuk sesuatu yang selalu dekat.

Dengan teguran bintang aku menyadari betapa deras aliran emosi di pipi.
"Ada apa kawanku? Terbangunlah dari ilusi yang tak akan menjadi nyata."
Bisikan lantang dari sang bulan pun sadarkanku dari mimpi mata terbuka.
Degup kencang dari dada tak terduga, sibakkan mimpi gelisah.

Sabtu, 03 Juni 2017

Bintang 5

Langit yang luas
Angkasa yang dalam
Bintang - bintang bersinar dengan egonya
Satelit - satelit memantulkan sinar di hadapannya

Setiap waktunya bintang bersinar berlomba - lomba dalam kilaunya
Sebuah bintang bersinar dengan sepinya.
Sepasang bintang bersahabat dalam gandeng kilaunya.
Sebuah bintang bersahabat yang tersenyum setiap sinarnya.
Sebuah bintang kekanakan yang berkilau dengan uniknya.

Mereka bertemu dalam ketidak sengajaan.
Terteguh dengan ketegasan perencanaan.
Saling sinkronisasi sinyal kilau lainnya.
Terbentuklah rasi bintang dengan hangatnya persahabatan.

Kemudian rapuh dengan kemandirian sang satu bintang.
Rasi bintang tak lagi seimbang, bersinar dengan kegundahan hilangnya sahabat.
Aku rindukan rasi bintang yang mulai terpecah dengan keegoisan ketidak seimbangan.

Minggu, 28 Mei 2017

Gejolak Padamnya Langit

Hari ini mata hatiku tertutup.
Hari ini pula aku menutup pikiranku dari kenangan tentangmu.
Aku biarkan jemari ini menari di atas huruf - huruf mengingat kasih padamu.
Setelah 6 tahun, apa kau pikir masih ada gejolak hati yang mengaum memanggilmu?

Langit yang kau tinggalkan saat itu.
Langit yang merontah - rontah candu akan cahayamu.
Kini padam setelah aku nyanyikan sajak untuk obati rindu.
Tiada salah tentangmu dan cahaya yang mengitarimu.
Hanya satu pesanku untuk selalu kau bawa dimana pun singgahsanamu.
"Pandanglah gelap yang mengikutimu. Rasakan kasih yang menginginkan rengkuhan hangatmu.".